Entis Sutisna

Minggu, 13 Maret 2016

Apa Pengertian dan Tujuan DFD? Serta Bagaimana Cara Membuatnya?

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
Fungsi Data Flow Diagram (DFD):
  • Alat pembantu model yang membantu para profesional sistem untuk menggambarkan sistem menjadi suatu jaringan proses fungsional yang terhubung satu dengan yang lain, baik secara manual atau komputerisasi dari alur data.
  • Alat pembantu model pada sebuah fungsi-fungsi sistem, dimana fungsi tersebut terlihat lebih penting dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Intinya disini, DFD lebih menekan hanya pada fungsi-fungsi sistem.
  • Alat perancangan sistem yang berorintasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk mebuat sebuah gambaran dan rancangan mengenai sistem tersebut sehingga mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada para pemakai dan pembuat program.
Simbol :

a.    Kesatuan Luar (external entity)
      Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. Entitas eksternal tidak termasuk bagian dari sistem. Bila system informasi dirancang untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang masih terkait  menjadi entitas eksternal.
     Pedoman pemberian nama kesatuan luar (external
entity
1)   Nama terminal berupa kata benda.
2)   Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (digambarkan dua kali . dimaksudkan untuk membuat diagram yang jelas). Bila tidak demikian, maka terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok kiri atas.
b.    Arus Data(dataflow)
      Arus data merupakan tempat menggalinya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arus panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
Pedoman pemberian nama aliran data
1)   Nama aliran data yang terdiri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung.
2)   Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan isinya.
3)   Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup elemen.
4)   Hindari penggunaan kata ‘data’ dan ‘informasi’ untuk memberi nama pada aliran data.
5)   Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.
c.      Pengertian Proses (process)
      Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem, proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentranformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering pula disebut bubble.
Pedoman pemberian nama proses
1)   Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut, misalnya : Hitung Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Fatur,dll.
2)   Jangan menggunakan kata proses yang memiliki nama suatu proses (bubble).
3)   Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.
4)   Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran atau urutan proses, namun demikian urutan nomor tidak berarti secara mutlak merupakan urutan proses secara kornologis.
5)   Penomoran proses pada tingkatan pertama (Diagram Nol) adalah 1.0,2.0,3.0, dst.
6)   Penomoran pada tingkat kedua dari proses 1.0 (rincian dari proses 1.0) adalah 1.1,1.2,1.3, dst.
7) Context diagram tidak perlu diberi nomor.

Contoh Penomoran level pada DFD :

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1.      Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

gambar 1.2 diagram konteks



2.    Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

gambar 1.3 diagram zero



3.      Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
gambar 1.4 diagram rinci



Sumber :http://rplsmkmananggapratama.blogspot.co.id/2015/09/apa-pengertian-dan-tujuan-dfd-serta_4.html

0 komentar:

Posting Komentar